Cerita Singkat Tentang TUAN

Mulanya aku hanya mencari kakak tingkat yg ingin aku jadikan sebagai panutanku selama aku kuliah di kmpusku itu. Aku mencari siapa yg sudi untuk aku tanya tanya seputar mata kuliah, keadaan kampus dan organisasi-organisasi dikampus.
Aku bertemu dengannya itu awalnya hanya dari pertemanan di facebook, aku menambahkannya menjadi teman dan dia mengkonfirmasi pertemananku, dengan sadar dan dengan disengaja aku mencoba untuk membuka obrolan dengannya, meskipun dengan keadaan malu dan polosnya aku waktu itu 
"makasih kang konfirmasinya, saya maba dari jurusan AN mohon bimbingannya" ucapku di beranda kakak tingkatku itu, dan tak lama kemudian kakak tingkatku itu membalasnya "siap sama-sama :)" dia menambahkan emoticon senyum di kolom komentarnya. 

Tak lama kemudian dia mengirim pesan kepadaku dan bertanya tanya tentang siapa aku, dari mana aku dan lain lainnya. Aku membalas pertanyaan demi pertanyaan yg dia tanyakan itu, ada persamaan ternyata dengan aku dan kakak tingkat ku itu, ternyata dia berdomisili sama denganku di kabupaten bandung barat yaa meskipun aku awalnya tak tau parongpong itu dimana, karna dia menyebutkan dia berasal dari daerah parongpong.

Panjang lebar aku bercerita dengannya di inbox facebook, awal aku memanggilnya dari sebutan "kang" menjadi "aa".
Dan dia memanggilku dengan sebutan "jeje" nama panggilanku semasa SMA dulu.

Singkat cerita, hari hari menuju LKMB atau ospek jurusan semakin dekat. Dengan polosnya aku selalu bertanya-tanya ke kakak tingkatku itu tentang apa LKMB dan bagaimana LKMB itu. Dengan senang hati yg aku rasakan kakak tingkatku itu selalu menjawab pertanyaanku, aku cukup bawel katanya kalau chatting dengannya.
Tak terasa LKMB hanya tinggal menghitung hari, kakak tingkatku itu mengajakku untuk bertemu karena katanya biar lebih kenal, dan biar aku tak takut untuk mengkhadapi LKMB nanti karena katanya dia bisa dikatakan "komdis" atau komisi disiplin yang paling galak. Tanpa pikir panjang karena masih polosnya aku mengiyakan untuk bertemu dengannya, karena aku hanya merasa dan berfikir takut untuk menghadapi LKMB itu karena kakak tingkatku itu komdis yg galak. 

3 oktober 2013 sekitar pukul 15.30 aku dan kakak tingkatku bertemu di taman kampus yg gersang dan penuh debu, awalnya aku takut untuk bertemu dengan kakak tingkatku karena malu yang aku rasakan waktu itu. 
Tepat dibelakang dedaunan di taman rektorat aku duduk dan mencari mana kakak tingkatku itu, dengan pakaian kuliah yang "culun" menurutku aku memberanikan diri untuk bertemu dengannya. Aku menengok ke kiri dan ke kanan mana kakak tingkatku itu, tak lama ada seseorang dibelakang tempat aku duduk yang berdiri tegak, tanpa sadar aku menolehnya kebelakang untuk melihat siapa orang yg berdiri tersebut, dan ternyata dia kakak tingkatku. 
Dengan senyuman polos dan rasa malu yang menggebu aku menghampiri kakak tingkatku itu dia pun membalas senyumanku. Rasa yang bercampur baur, antara malu dan gugupnya aku. 

Karena saking polosnya, aku hanya membiarkan dia yg bertanya tanpa aku bertanya balik. Sampai-sampai Kakak tingkatku bilang bahwa aku hanya bawel di chating saja. Aku membalasnya dengan tertawa ringan dan senyuman. 

Seiring berjalannya waktu hari hari dierkuliahanku di isi oleh kakak tingkatku, aku selalu bertanya tentang mata kuliah, tugas kuliah dan apapun itu tentang kuliahku selalu aku ceritakan kepada kakak tingkatku.

Hari ini tepat 4 tahun yang lalu, tepat di waktu yang sama kakak tingkatku menjadi Tuan dalam hatiku.. 
Tuan yang selalu memberiku banyak hal
Tuan yang memberi banyak pengalaman
Tuan yang aku sayangi setulus dan sepenuh hatiku
Tuan yang selalu mengajariku tentang apa itu ikhlas, syukur, ikhtiar, dan sabar.
Tuan yang terbaik dan paling baik. 
Tuan yang membuatku tegar dan kuat.

Terimakasih Tuan Hati, karena Tuan telah memberi pelangi dalam hidupku. 💕

-apa jadinya bila aku tanpa tuan,karena aku menyanyangi tuan *selamanya*-

Comments

Popular posts from this blog

MASALAH RETRIBUSI PAJAK DAERAH

Jenuh

Ini Permainanku